Pikiran ku tentang natal, apakah itu fashion kuno atau modern,itu adalah sangat sederhana: mengasihi orang lain. kalau dipikir-pikir mengapa kita harus menunggu Natal untuk melakukan itu.
Apa itu wajah :sebgai sesuatu yang
unik,fisik,lunak,dan publik,wajah merupakan simbol utama diri,ia unik karena
tidak ada dua wajah yang identik,lewat wajahlah kita saling mengenali diri
masing masing,serta mengindentifikasi diri kita masing masing (anthony synnott).
Wajah bersifat publik,namun juga bersifat
privat dan intim. Ia bersifat lunak karena denagan 80 0t0t mimik wajah mamp
membuat lebih dari 7000 ekspresi.
Wajah menunjukkan usia gender dan ras diri
dengan berbagai macam derajad keakuratan;juga kesehatan serta status
sosio-ekonomik,suasana hati dan emisi kita bahkan juga karakter dan kepribadian
kita.
Wajah juga sebagai sumber komunikasi nonverbal
kita .gloria swanson pernah mengatakan “kita tidak perlu berdialog sebab kita
telah memiliki wajah.
Wajah sebagai penentu dasar persepsi mengenai
kecantikan dan kejelekan individu,dan persepsi ini secara tidak langsung
membuka penghargaan diri dan kesempatan hidup kita. Wajah sungguh menyimbolkan
diri dan menandai banyak hal dari berbagai diri yang berbeda.lebih dari bagian
tubuh lainya,kita mengidentifikasi wajah sebagai aku dan kamu.
Mendalammnya dan meningkatnya makna sosial
atas kecantikan pada umumnya ,serta pada wajah pada khususnya, dapat dilihat
dengan nyata di bidang ekonomi. Diskriminasi estetik_paralel dengan dengan
diskriminasi yang lebih terkenal seperti gender,kelas dan ras_tersebar begitu
luas, seakan telah menjadi norma budaya sendiri;dan diskriminasi ini telah
diterima begitu saja seakan akan tidak ada. Mistik kecantikan mungkin memang
tidak terlihat secara jelas, namun sesungguhnya ia dapat menjelaskan banyaknya
investasi waktu,uang,energi,dan penderitaan dalam kecantikan.
Pagi ini saya masih tetap seperti dahulu, bangun di pagi hari, bergegas kekamar mandi untuk cuci wajah dan dan keluar kewarung depan di seberang jalan tempat saya dan teman-teman kadang menggabiskan waktu disana pada pagi hari dan malam. tiap pagi seperti telah menjadi kebiasaan saya pesan teh hangat atau secangkir kopi susu di tambah makanan ringan dan sebungkus rokok di warung tersebut. pagi ini ada yang tak biasa dengan perasaan saya, pagi yang tiap hari saya nikmati pelan-pelan mulai tidak nikmat lagi, padahal biasanya salah satu kebahagiaaan yang paling saya rasakan dalam hidup adalah ketika saya dapat meminup kopi atau teh hangat tiap pagi di warung depan dengan sebungkus rokok. Entah lah suasana pagi tak lagi menyenangkan bagi saya, saya merasakan kebosanan,kejenuhan dengan cara dan suasana yang sama tiap pagi .saya ingin berubah menikmati hidup ini bukan hanya sekedar mengalir bagini saja. saya ingin menikmati kebahagiaan yang orang juga rasakan,padahal saya juga tidak tahu apa yang membuat orang lain merasakan kebahagiaan. apakah dengan motor,mobil atau kah pesawat, namun yang pasti pagi ini aku ingin merasakan kebahagiaan itu dengan cara yang sama sekali berbeda dengan yang biasa saya lakukan tiap pagi. saya sadar bahwa hidup terlalu singkat untuk tidak ber buat yang bermanfaat bagi diri dan orang lain. kadang saya membenci apa yang saya lakukan tiap hari, ngopi pagi sama teman setelah bosan baru beranjak ke perpustakaan mencari referensi untuk bahan skripsi, mendiskusikan apa saja di organisasi yang saya ikuti , ngeblog seperti ini, sunggu saya bosan dengan ini semua, berkutat pada rutinitas yang saya sendiri tidak tahu suatu saat nanti memberikan manfaat untuk apa dan siapa. barang kali Tuhan memang sangat suka menciptakan sesuatu dengan "kemesteriusan" dan tidak pernah mengajarkan manusia tentang sesuatu itu sebelum manusia belajar dan usaha.dan barangkali juga kenapa Tuhan menjadi Tuhan karena dia menjadi "mesteri" bagi ciptaannya.
Beberapa pertanyaan atau lebih tepatnya pikiran kegelisan yang
mengendap dalam pikiran saya. Kadang
setiap saat mengusik dan mengganggu seperti pemberontak yang tiap saat dapat
tiba-tiba mengancam stabilitas. Pertanyaan itu seperti ‘’untuk apa aku terlahir’’,
”apa selajutnya setelah aku melakukan pekerjaan hari ini” atau “apa yang aku
cita-citakan dapat aku selesaikan satu demi satu” dan kadang saya juga berpikir
“apakah cita-cita ini hanyalah bentuk egoisme individu demi ambisi dan kepuasan
pribadi dan ketidak pedulian pada orang lain”. Jika demikian bukankah saya
telah keluar dari prinsip kemanusiaan (humanity), bukankah manusia tidak
seharunya berpikir dan berlaku begitu. kemudian adakah beda saya dengan mereka? misalnya dengan mereka yang disangka korupsi atau dengan mereka yang terbukti
korupsi. Bukanya mereka juga tidak peduli dengan orang lain atau dengan kata
lain kepentingan perut sendiri duduk mengangangkang di atas kepentinga orang
lain. Mereka punya keinginan,saya juga punya
keinginan tidak ada bedanya bukan, yang membedakan barangkali besaran
pencapaiannya saja.
Saya meragukan akan nasehat-nasehat yang pernah saya dengar.
Misalnya nasehat begini “kamu harus menjadi orang sukses agar kamu dapat
memberi manfaat buat orang lain” saya sungguh meragukan itu bahkan tidak
percaya hal itu. Kenapa demikian ? jika anda bertanya,”kenapa demikian” maka
saya memiliki lebih banyak pertanyaan yang barang kali membuat kita berpikir
kearah itu. Apakah ukurang seseorang telah berada dalam pencapaiannya atau
kesuksesannya? Apakah seseorang yang tidak dinilai sukses tidak dapat
memberikan manfaat buat orang kain ? orang memiliki ukurannya sendiri prihal
kesuksesan dan nyatanya keseksesan tidak ada tolak ukuranya .
Barangkali anda mengira bahwa saya sedang meracau tidak
karuan. Jika anda beranggapan demikian saya pun tidak bisa melarang anda. Hidup
dikelilingi dengan ketidak pastian, ketikteraturan,pandangan-pandangan ambiguitas
tentang sesuatu, persepsi keliru yang di klaim sebagai kebenaran, atau tentang aturan-aturan yang tanpa nurani. Kita
harus memikirkan kembali (think again) tentang semua itu. Bukankah perbedaan
mendasar manusia dan hewan adalah berpikir. Jika kita telah kehilangan sifat
dasar kita maka apalagi yang bisa kita banggakan. Berpikir keliru masih lebih
baik dari mereka yang tidak mendayagunakan daya pikirnya. Apakah anda masih
beranggapan saya meracau atau saya sedang berpikir ? Think again.
Love will prevail (cinta akan menang) judul dari lagu Maher zain yang khusus dinyanyikan untuk penduduk Syiria yang di tindas oleh penguasa. Video dan lyric yang sederhana namun memiliki kedalaman makna.ini cuplikan terjemahan lagunya :
Hidup menjadi begitu murah/Begitu banyak anak yatim menangis/Mereka
lupa bagaimana untuk tersenyum/Oh, saya tidak bisa mengerti/Hanya bagaimana
seseorang dapat/Membunuh anak tak berdosa/Aku bersumpah kehidupan mereka tidak
akan hilang sia-sia/Bahkan jika saya mendapatkan merobohkan/Aku akan berdiri di
tanah saya/Dan aku tidak akan pernah
//Bersembunyi atau melarikan diri/Cinta akan menang/Demi
Allah itu akan/Cinta akan menang/Saya menolak untuk gagal/Cinta akan menang//