Saat kita berbicara tentang tubuh mungkin yang
terpikir oleh kita adalah bagian-bagian yang tersusun sehingga membentuk
tubuh,mata,telinga,tangan,bibir,alis,rambut,jantung,liver,otak usus dan
lain-lain. Hal tersebut benar karena demikianlah yang nampak oleh indra kita .
Namun jika perhatikan bahwa tubuh bukan saja
sebagai pribadi namun tubuh kita juga ternyata dimuati oleh oleh simbol simbol
kultural,publik,positif,negatif, poltik,ekonomi,seksual,moral dan seringkali
kontroversial.
Banyak pandangan tentang tubuh. Ada yang
berpandanagn bahwa “diri” bukanlah yang nampak seperti tubuh,Namun ada pula
yang menganggap bahwa tubuh merupakan sebuah identitas diri.
Tubuh tidak hanya ada secara alamiah yang di
pandang sebagai sebuah hal yang biasa namun juga menjadi sebuah kategori sosial
yang menghasilkan makna atau cara pandang yang berbeda-beda oleh setiap zaman
oleh populasi yang berbeda.
Wanita yang berpenampilan cantik dan menarik
sering kali diidentikan dengan stratifikasi sosial yang mapan dan tinggi di
banding dengan wanita yang berpenampilan biasa-biasa. Hal yang serupa juga
terlihat di pusat-pusat perbelanjaan yang menawarkan barang-barang mewah dan
mahal konsumennya juga banyak didominasi oleh orang yang berpenampilan cantik
dan menarik. Jika demikian,apakah seorang yang memiliki penampilan cantik dan
menarik selalu identik dengan strata sosial yang tinggi ? mungkin kita
membutuhkan kajian lebih khusus untuk menjawab itu.
Seperti organ mata,telinga,hidung,bibir,rambut
dan bagian tubuh lain, atribut tubuh juga bersifat sosial. Usia,gender,dan
warna kulit. Saat kita akan melamar sebuah pekerjaan maka hal yang pertama kali ditanya selain
nama dan tanggal lahir adalah Usia,gender atau jenis kelamin. Maka tubuh tidak
hanya sebagai pribadi namun juga merupakan penentu utama hidup dan identitas
sosial kita,menjadi titik utama bagi konsep kelompok kita.
Jadi satu hal yang wajar bila banyak orang memikirkan
dan menghawatirkan tubuh lebih dari hal-hal lainnya dan ini terjadi sepanjang
waktu.meskipun ada sebagian orang yang berpandangan bahwa jiwa lebih penting
dari pada tubuh dan mengistimewakan jiwa dari pada tubuh. Namun tidak dapat di
sangkal bahwa tubuh juga berdampak pada psikologi seseorang seperti, rasa takut
terhadap kegemukan,penyakit AIDS,kematian,seks dan lain-lain. Menurut anthony
synnot eksistensi tubuh tidak dapat disangkal; sesuatu yang memerlukan dan
menuntut perhatian-saya rasa bukan hanya fisik tetapi juga perhatian
sosiologis.
Tubuh-tubuh terpolarisasi secara besar besaran
dalam term-term moral : laki/permpuan,tua/muda,cantik/jelek,kurus/gemuk,
hitam/putih dan sebagainya. Dengan valensi bergantung pada nilai personal dan
kultural.
No comments:
Post a Comment