Showing posts with label budaya. Show all posts
Showing posts with label budaya. Show all posts

Wednesday, April 30, 2014

Wajah: kecantikan dan topeng



Apa itu wajah :sebgai sesuatu yang unik,fisik,lunak,dan publik,wajah merupakan simbol utama diri,ia unik karena tidak ada dua wajah yang identik,lewat wajahlah kita saling mengenali diri masing masing,serta mengindentifikasi diri kita masing masing (anthony synnott).

Wajah bersifat publik,namun juga bersifat privat dan intim. Ia bersifat lunak karena denagan 80 0t0t mimik wajah mamp membuat lebih dari 7000 ekspresi.

Wajah menunjukkan usia gender dan ras diri dengan berbagai macam derajad keakuratan;juga kesehatan serta status sosio-ekonomik,suasana hati dan emisi kita bahkan juga karakter dan kepribadian kita.

Wajah juga sebagai sumber komunikasi nonverbal kita .gloria swanson pernah mengatakan “kita tidak perlu berdialog sebab kita telah memiliki wajah.

Wajah sebagai penentu dasar persepsi mengenai kecantikan dan kejelekan individu,dan persepsi ini secara tidak langsung membuka penghargaan diri dan kesempatan hidup kita. Wajah sungguh menyimbolkan diri dan menandai banyak hal dari berbagai diri yang berbeda.lebih dari bagian tubuh lainya,kita mengidentifikasi wajah sebagai aku dan kamu.

Mendalammnya dan meningkatnya makna sosial atas kecantikan pada umumnya ,serta pada wajah pada khususnya, dapat dilihat dengan nyata di bidang ekonomi. Diskriminasi estetik_paralel dengan dengan diskriminasi yang lebih terkenal seperti gender,kelas dan ras_tersebar begitu luas, seakan telah menjadi norma budaya sendiri;dan diskriminasi ini telah diterima begitu saja seakan akan tidak ada. Mistik kecantikan mungkin memang tidak terlihat secara jelas, namun sesungguhnya ia dapat menjelaskan banyaknya investasi waktu,uang,energi,dan penderitaan dalam kecantikan. 

Tuesday, May 14, 2013

Tubuh dan Simbolisme Kultural









Saat kita berbicara tentang tubuh mungkin yang terpikir oleh kita adalah bagian-bagian yang tersusun sehingga membentuk tubuh,mata,telinga,tangan,bibir,alis,rambut,jantung,liver,otak usus dan lain-lain. Hal tersebut benar karena demikianlah yang nampak oleh indra kita .
Namun jika perhatikan bahwa tubuh bukan saja sebagai pribadi namun tubuh kita juga ternyata dimuati oleh oleh simbol simbol kultural,publik,positif,negatif, poltik,ekonomi,seksual,moral dan seringkali kontroversial.

Banyak pandangan tentang tubuh. Ada yang berpandanagn bahwa “diri” bukanlah yang nampak seperti tubuh,Namun ada pula yang menganggap bahwa tubuh merupakan sebuah identitas diri.

Tubuh tidak hanya ada secara alamiah yang di pandang sebagai sebuah hal yang biasa namun juga menjadi sebuah kategori sosial yang menghasilkan makna atau cara pandang yang berbeda-beda oleh setiap zaman oleh populasi yang berbeda.

Wanita yang berpenampilan cantik dan menarik sering kali diidentikan dengan stratifikasi sosial yang mapan dan tinggi di banding dengan wanita yang berpenampilan biasa-biasa. Hal yang serupa juga terlihat di pusat-pusat perbelanjaan yang menawarkan barang-barang mewah dan mahal konsumennya juga banyak didominasi oleh orang yang berpenampilan cantik dan menarik. Jika demikian,apakah seorang yang memiliki penampilan cantik dan menarik selalu identik dengan strata sosial yang tinggi ? mungkin kita membutuhkan kajian lebih khusus untuk menjawab itu.

Seperti organ mata,telinga,hidung,bibir,rambut dan bagian tubuh lain, atribut tubuh juga bersifat sosial. Usia,gender,dan warna kulit. Saat kita akan melamar sebuah pekerjaan  maka hal yang pertama kali ditanya selain nama dan tanggal lahir adalah Usia,gender atau jenis kelamin. Maka tubuh tidak hanya sebagai pribadi namun juga merupakan penentu utama hidup dan identitas sosial kita,menjadi titik utama bagi konsep kelompok kita.

Jadi satu hal yang wajar bila banyak orang memikirkan dan menghawatirkan tubuh lebih dari hal-hal lainnya dan ini terjadi sepanjang waktu.meskipun ada sebagian orang yang berpandangan bahwa jiwa lebih penting dari pada tubuh dan mengistimewakan jiwa dari pada tubuh. Namun tidak dapat di sangkal bahwa tubuh juga berdampak pada psikologi seseorang seperti, rasa takut terhadap kegemukan,penyakit AIDS,kematian,seks dan lain-lain. Menurut anthony synnot eksistensi tubuh tidak dapat disangkal; sesuatu yang memerlukan dan menuntut perhatian-saya rasa bukan hanya fisik tetapi juga perhatian sosiologis.

Tubuh-tubuh terpolarisasi secara besar besaran dalam term-term moral : laki/permpuan,tua/muda,cantik/jelek,kurus/gemuk, hitam/putih dan sebagainya. Dengan valensi bergantung pada nilai personal dan kultural.

Tuesday, April 9, 2013

Etnik yang Penuh Simbol

Seperti koleksi Nahdi Jewelry, dari kalung, gelang, anting, hingga liontin, yang terinspirasi oleh kekayaan etnik Nusantara dari Sabang sampai Merauke, turut meramaikan Female on the Move (Femme) ke-8 yang berlangsung pada 3-7 April 2013 di Grand Clarion, Makassar.
“Unsur-unsur etnik ini saya adopsi dari kebudayaan lokal di Indonesia,” kata Fitria Nahdi, 58 tahun, pemilik sekaligus perancang Nahdi Jewelry.

Lihatlah beberapa koleksi kalung yang menarik, di antaranya berbentuk vagina. Perhiasan unik ini diadopsi dari kebudayaan masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Ada yang berwarna perak lengkap dengan replika orang-orangan sawah, yang berwarna emas lengkap dengan simbol-simbol nelayan. Semuanya menonjolkan lambang kesuburan. Adapun bahan kalungnya menggunakan tembaga dinamo.

Konon, perhiasan berbentuk vagina ini adalah mas kawin khas NTT. Masyarakat yang masih memegang unsur budaya adat biasanya mengharuskan anak gadisnya belajar menenun agar bisa menikah. Sebab, secara adat, perempuanlah yang wajib memberikan tenunan yang bermutu bagi calon suaminya. Kain ini kemudian ditukar dengan emas sikka yang disebut tibu atau tabilu.

Bentuk khas emas sikka ini seperti tabir vagina yang melambangkan kesuburan dan kehormatan, biasanya ditambahkan dengan unsur binatang, tumbuhan, dan manusia sebagai lambang tiga unsur kehidupan. Bukan hanya NTT, masyarakat Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, pun memiliki aksesori mirip kelopak vagina.

Unsur etnik lain yang dihadirkan adalah kalung khas Palembang yang menggunakan bongkahan emas berbentuk mirip bunga, dipadukan dengan batu manik-manik merah dan hijau yang lebih dominan. Kalung serupa pernah digunakan oleh Siti Rubi Aliya Rajasa yang difungsikan sebagai selempang saat menikah dengan Edhie Baskoro Yudhoyono.


Karena kalung ini tergolong langka, Nahdi Jewelry menawarkan harga Rp 1,5 juta, dua hingga tiga kali lipat dari harga kalung berbentuk vagina yang dibanderol Rp 500-750 ribu.

IRMAWATI