_______________________________________
Seringkali kita mengidentikan sejarah perjalanan sebuah bangsa dengan tokoh besar yang ada berada pada sejarah itu sedang terjadi. Misalnya kita mengidentikan. Soekarno dengan orde lama. Soekarno identik dengan proklamator kemerdekaan meskipun soekarno bukanlah sosok tunggal dalam sejarah perjuangan menuju kemerdekaan indonesia.
Demikian juga dengan soeharto
didentikan dengan kekuasaan orde baru dengan segala pernak-pernik sejarah kala
itu. Banyak yang beranggapan bahwa masa orde baru merupakan sejarah indonesia
yang paling tidak dikehendaki namun dilain sisi sosok soeharto dipuji dengan
diberi julukan sebagai bapak pembangunan RI.Indonesia bukanlah soekarno dan
soeharto .indonesia adalah negara dengan sejarah panjang yang dilatari
tokoh,pristiwa dan perjuangan yang terus dinamis. Penginetikan tokoh dengan
bagian sejarah diatas juga mengakibatkan adanya pandangan bahwa pemerintahan
adalah negara. Padahal pemerintahan adalah penyelenggara negara yang terus
menerus berganti dan berubah,sepuluh kali dan seterusnya. Sedang negara adalah
abadi.
Tema “HMI ≠ Caknur”
sengaja saya tulis untuk menyadarkan kita bahwa sejara HMI tidak dapat
dipandang dengan kacamata yang sempit dan sangat sederhana.HMI adalah
organisasi kemahasiswaan yang didirikan oleh lafran pane pada tahun 1947 di
jogjakarta .Dasar dari pendirian HMI salah satunya karena mahasiswa islam harus
memiliki peran besar dalam berbangsa dan bernegara.
Begitu pula
dengan cak nur. Caknur memang hebat. Namun HMI bukan hanya caknur .Banyak tokoh
besar bangsa ini yang lahir dari rahim HMI yang memiliki peranan besar dalam
perjalan sejarah bangsa. Sebut saja Dawam raharjo,Ahmad wahib,akbar tanjung,azzumadi
azra,yusuf kalla dan masih banyak lagi kader jebolan HMI yang peranya tidak
hanya ranah politik praktis namun pemikiran dan keilmuannya telah di akui
secara nasional bahkan internasional.
Cak nur memang
hebat,namun kehebatan cak nur lantas membuat kita lupa diri bahwa kita pun
harus selalu meng-upgrade diri untuk
paling tidak sama dengan cak nur bahkan melebihinya.
Mungkin bererapa
pemikiran cak nur yang paling kita tahu saat ini adalah NDP (Nilai dasar
perjuangan). NDP yang dirumuskan oleh cak nur pada tahun 1967 itu masih asli
alias orisinalitasnya masih terjaga hingga saat ini.Bahkan pemikiran caknur
tersebut menjadi semacam “kitab suci”nya kawan-kawan HMI.Mungkin salah satu
alasan kenapa NDP-nya cak nur hingga saat ini belum di rubah atau di revisi
-meskipun telah ada usaha untuk merubahnya,-karena belum ada kader yang cukup
mempuni untuk menyempurnakannya.Meskipun sebagian dari kita merasa mumet
membacanya karena gaya bahasa yang dipakai amatlah sulit dipahami. NDP yang cak
nur rumuskan memakan banyak waktu kawan-kawan HMI, baik dalam
pelatihan-pelatihan formal,non-formal, diseminarkan bahkan diklat hingga
berhari hari khusus untuk mendalami NDP (nilai dasar perjuangan). NDP merupakan
kurikulum wajib yang harus di ketahui oleh kawan-kawan HMI, karena NDP merupaka
roh gerakan (plat form) dalam tubuh
HMI. Tidak heran jika cak nur semakin populer di kalangan kawan-kawan HMI dan
menjadi semacam “nabi” baru bagi kawan-kawan Himpunan.
Taradisi
keilmuan pada masa cak nur sangat lah luar bisa. Jika kita baca sejarahnya
bagaimana cak nur membentuk kelompok diskusi yang dinamainya dengan limited grup yang didalammya ada caknur
sendiri,dawam rahardjo,ahmad wahib, mukti ali dan lain lain. Kita dapat
mengambil pelajaran darihal itu . bahwa ketekunan dan usaha yang gigih amatlah
penting untuk menunjang kesuksesan seseorang.
Hal yang perlu
kita catat bahwa caknur menjadi ketua umum HMI pada tahun 1966-1971 sebagai
periode yang sangat menentukan sejarah indonesia. Masa transisi dari soekarno
pada soeharto. Transisi orde lama pada orde baru. Disanalah kawan-kawan HMI
menemukan momentumnya mengambil peranan teramat besar dalam semua dimensi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Saat itu HMI sangat
bemitra dengan kekuasaan orde baru. Hal tersebut dapat di buktikan dengan
banyak kader HMI yang masuk pada kekuasaan orde baru. cak nur sendiri menghendaki
agar umat islam tidak melulu diluar
sitem pemerintahan namun berada didalam pemerintahan.untuk mengubah kekuasaan
kadang harus berada diantara kekuasaan itu sendiri.
HMI perlu
perubahan revolusioner,HMI sebagai organisasi mahasiswa yang notabene-nya
pemuda tidak boleh lagi flash back
atau memutar ulang sejarah keemasan yang pernah di torehkan oleh senior HMI di
masa lalu dalam artian yang negatif. Mengutip kata Anies Baswedan “ orang tua
membicarakan masa lalunya dan pemuda pembicarakan masa depannya.Karena pemuda
tidak memiliki masa lalu. Pemuda tidak
cukup membanggakan karena usianya yang muda namun mereka harus memiliki gagasan
dan pemikiran baru untuk bangsanya kedepan”. Sejarah memiliki msanya sendiri demikian
pula dengan HMI.
Masa depan HMI
kedepan berada ditangan kawan-kawan HMI sendiri bukan ditangan senior atau hal
yang diluar HMI. Jika kita masih mengadopsi cara-cara lama tidak memodernisani
organisasi maka HMI akan di tinggalkan oleh sejarah dan mungkin suatu saat HMI
akan dilupakan.
Banyak kader
kehilangan kepercayaan diri ,atau cak nur menyebutnya dengan psykose
yang siptom atau adegan “banting
gelas ” karena,minuman yang
dijanjikan terasa manis dan segar ternyata pahit dan menyakitkan tenggorokan. HMI
akan mampu membuang sindrom itu jiak HMI mampu benahi diri dari dalam tubuhnya
sendiri,perkaderan,attitude,pedoman
organisas.
Membandingkan
HMI dengan cak nur tentu bukan sepenuhnya berarti negatif, namun membandingakan
cak nur dengan HMI sekarang,tentu caknur
jauh lebih hebat . cak nur sebagai seorang pemikir islam kontemporer
yang pemikirannya tetang islam,pluralisme,modernisme menjadi rujukan utama
dalam bidang ilmu pengetahuan di Indonesia .Sedang HMI telah mengalami
degradasi,kualitas,kantitas dan makin tidak diminati.Maka tugas kita yang
peduli untuk memperbaiki dan membenahi.
Salam,
Ahmad Efendi Khairi
(kader HMI yang di anggap “melawan arus,usil dan nyeleneh”) :)