Saturday, April 27, 2013

KEMATIAN



sumber:sains.kompas.com




____________________________________________


Hal yang kadang manusia mengabaikan prihal ini, yakni kematian. Kematian seperti mata-mata yang selalu mengintai setiap diri kita tanpa pilah pilah . Kematian merenggut kekasih dari kekasihnya,memisahkan orang tua dari anaknya,mengambil pemimpin dari rakyatnya. Kita menyaksikan dan mengalami bagaiman  seseorang yang dulu bersama kita kemudian pergi meninggalkan sejarah kehidupannya.

Soekarno sang proklamator bangsa,memiliki karisma dan sangat dicintai rakyatnya,Soeharto yang gagah berkuasa 32 tahun,gus dur yang dikagumi seorang guru bangsa,atau di duar sana Abraham lincon,Ratu elizabeth I,Alexander agung ,Caesar,Hitler,Napoleon mereka adalah pemimpin besar dunia yang hebat , juga tidak luput dari yang disebut dengan KEMATIAN.

Sadarkah kita bahwa kematian itu diperkirakan  181,063 per-hari diseluruh dunia,7.544 per-jam,126 permenit dan 2 orang per-detik. Mungkin detik ini,semenit,sejam lagi atau besok kitalah kematian itu.

Beberapa ungkapan yang sering kita dengar Untuk mendefinisikan kefanaan duni yang kita pijaki ini : “manfaatkanlah waktumu selagi sempat”,hidup itu pendek,manusia tidak hidup selamanya” merupakan ungkapan untuk menggambatkan bahwa dunia hanyalah tempat mampir saja dan kita akan melanjutkan perjalanan menuju dunia keabadian setelah  kematian.

Memperbincangkan kematian sungguh merupakan suatu topik yang penting untuk direnungkan.Meskipun dalam kenyataan,seseorang mungkin tidak menyadari betapa berarti kenyataan ini.Namun selagi kita memiliki kesempatan untuk memahami dan merenungkan prihal kematian, kita semestinya mempertimbangkan,tiap kata,laku dan harapan-harapan yang bertumpu pada kehidupan ini.

Hidup yang singkat sedang jiwa manusia kekal. Dan masa yang pendek ini seharusnya seseorang tidak membiarkan dirinya dikendalikan oleh keinginan yang hanya bersifat sementara sungguh tak bijaksana mengabaikan keabadian  setelah kematian untuk kesenangan relatif dalam kesementaraan kedupan.

Kehidupan dunia adalah sebuah pencarian yang tidak akan pernah terpuaskan. Sebuah pencarian tak berakhir untuk sesuatu yang baru dan lebih baik tidak memberikan nilai kepuasan ketika  ia telah digapai,celaan terhadap sesuatu yang lama,dan meletakkan seluruh harapan pada yang baru (Harun yahya). hal itulah yang dialami manusia dimanapun sepanjang sejarah. Hal inilah pula yang dialami saya,anda dan kita semua. Jika kita merenung dan bertanya , untuk apakah ambisi yang selama ini kita upayakan habis-habisan hingga tidak lagi membedakan mana yang baik dan mana yang buruk,sudahkah kita mendapatkan keuntungan dari upaya itu, atau sudahkah kita terpuaskan dengan hasil yang telah kita upayakan ?. namun rupanya teramat sedikit seseoran yang memikirkan itu dan terus dalam pencarian yang tidak berkesudahan.

Tidak seorang pun tahu, apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang,bahkan dalam beberapa jam mendatang. Tiap detik dan menit suatu kepastian bahwa kehidupan seseorang menuju kematian. dan setelahnya merupakan suatu keabadian. Tiap diri kita  telah ditakdirkan menuju hari kematian .

Kematian menghapus segala harapan,keinginan,ambisi,cita-cita yang mungkin belum terpenuhi .Itulah akhir dari kehidupan yang banyak orang membanggakan. Pangkat,gelar,jabatan,perhiasan ,anak kesayangan dan semua yang diberi label “milik” kita pribadi akan di tanggalkan,dan pada saat itu kita tidak tahu lagi semua yang pernah kita upayakan selama hidup.Beberapa jengkal tanah dan kain kafan sederhana saja untuk kita kenakan.

Kita semua harus memikirkan kembali hakikat kehidupan ini. Sebuah kehidupan pendek penuh tipuan dan janji-janji namun sebetulnya bertolak belakang. Kenyataan bahwa hidup hanyalah pencarian yang tidak berkesudahan, tidak  terpuaskan dan tidak pernah dimenangkan. Bukankah Tuhan telah memperingati kita untuk hidup  hanya untuk memenuhi keinginan-Nya. Saya ingin menutup tulisan pendek ini dengan Firman Tuhan Q.S lukman ayat 33.

"Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah". (QS.Luqman : 33).


No comments:

Post a Comment