___________________________________________
Sama
halnya dengan kekuasaan,pemimpin negara (presiden),gubernur,wali kota dan
bupati adalah jabatan kekuasaan yang
disandang oleh seseorang. Maka karena jabatan itu melekat pada manusia yang
memiliki kecendrungan menguasai dan memiliki jabatan lebih lama maka kekuasaan harus di batasi.
Manisnya
kekuasaan membuat sebagian orang banyak yang berfikir untuk semakin mengukuhkan
kekuasaanya dan kekuasaan itu ingin terus di genggamnya. Benar jika ada yang
menyebut kekuasaan adalah candu. Seperti halnya candu,banyak pemimpin negara
didunia yang menjabat puluhan tahun yang tanpa sadar bahwa mereka telah lama
berkuasa saking nikmatnya kekuasaan itu.hanya yang sedang berkuasa yang tahu
kapan akan berhenti.
Banyak
tokoh yang mungkin bisa dikatakan “mabuk” kekuasaan. Di indonesia soekarno dan
soehar presiden yang lama berkuasa hingga mreka seperti menikmati candu dan
pada akhirnya “Merusak” diri mreka sendiri, egois, sok kuasa dan tidak mau
mendengarkan kritik. Tokoh yang lain sadam husein,mahatir,khusni mubarak dsb.
Merupakan pemimpin besar dan hebat yang dicatat oleh sejarah karena terlalu
lama berkuasa sehingga mengubah sikapnya menjadi otoriter, dan pada akhirnya
jatuh.
Bahaya
jika rakyat memberikan kekuasaan pada seorang yang sudah lama menjabatnya.
Pemimpin yang terlalu lama berkuasa akan mengubah sikap dan tindakannnya secara
otoriter. Kekuasaan yang terlalu lama juga akan mengubah pemimpin yang baik
sekalipun menjadi sosok yang bertindak layaknya raja dan ratu. Biasanya kegagalan
mengubah sikap dantindakan penguasa yang otoriter biasanya berujung kekacaun
keamanan nasional,muncul gerakan separatis di daerah-daerah,dan kadang berakhir
pada pemakzulan dan kudeta.
Rakyat
memiliki andil yang besar dalam menentukan pemimpinnya, dengan tidak memilih
calon pemimpin yang telah lama berkuasa. Meskipun saat ini telah ada peraturan
yang mengatur pemimpin tidak boleh lebih dari sepuluh tahun. Memang tidak di
mungkinkan seseorang memimpin lebih dari sepuluh tahun karena peraturannya mengatur
demikian namun banyak cara yang di lakukan oleh orang yang terlanjur “candu”
pada kekuasaan salah satunya dengan mencalonkan istri,anak atau saudaranya
untuk terus mengukuhkan jabatannya.
Membagun
tradisi pembatasan waktu kekuasaan merupan suatu keharusan di barengi degan
sosialisasi kepada rakyat bahwa kekuasaan yang dijalankan terlalu lama tidak
akan konsisten amanah kecuali pemimpin itu para Rasul atau Nabi.
No comments:
Post a Comment