Thursday, April 11, 2013

Tahun Memburu Kuasa


Kita semua berharap pada semua pihak yang terkait dengan pemilihan umum-KPU,Bawaslu-dan masyarakat indonesia secara umum untuk menagwasi jalannya pemilihan umum agar cita-cita bersama sebagai bangsa dapat terwujud. Masyarakat yang aman dan sejahtera,jayalah indonesia .


Ajang pesta demokrasi lima tahunan telah didepan mata,kita lebih suka menyebutnya dengan “Pesta” demokrasi karena pada pesta tersebut menelan anggaran negara yang tidak sedikit. Mahalnya ongkos demokrasi ini tidak berbanding lurus dengan hasil yang di inginkan oleh rakyat. Kesejahteraan masih jauh dari harapa, kemiskinan terus meningkat dan kesenjangan sosial di masyarakat masih tinggi. Seharusnya hal tersebut dapat dijadikan pelajaran berharga oleh eksekutif dan legislatif yang akan mencalonkan kembali pada pesta demokrasi 2014 yang akan datang.

Tahun ini mungkin merupakan tahun “pencitran” bagi partai-partai yang akan bersaing pada pemilu 2014 mendatang. Kampanye di berbagai media cetak sudah mulai di lakukan oleh calon yang secara terang terangan menyatakan sebagai bakal jalon presiden 2014.Abu rizal Bakrie misalnya, sudah lama mencitrakan dirinya di media dengan sosok yang sederhana,dekat dengan rakyat kecil dan banyak menciptakan Usaha kecil dan menengah. Biaya untuk membayar media sebagai alat yang dianggap efektif untuk mendulang suara pada pemilihan umum membuat para  bakal calon eksekutif ataupun legislatif yang akan datang berlomba mencari sumber dana yang tidak wajar demi pemenangan kelompok dan partai di tahun mendatang.Berapa banyak politisi akhir-akhir ini yang tertangkap KPK karena kasus Korupsi. Kinerja pemerintahan dan DPR selama ini juga tidak memuaskan rakyat.

DPR yang sejatinya menjadi corong membawa aspirasi rakyat untuk pemerintah,wakil rakyat yang seharusnya mengawasi anggaran melalui Badan anggaran yang ada D DPR saat ini malah ikut bermain dan kongkalikong ikut menggrogoti anggaran. Sebut saja kasus yang baru wisma atlet, hambalang,simulator SIM polri dan impor daging sapi yang banyak menyeret petinggi partai dan menteri.
Menjelang 2014 ini banyak politisi daerah atau pun pusat yang mulai mempersiapkan diri sebagai calon eksekutif dan legislatif dengan belusukan kedaerah pemilihannya.hal tersebut tentu wajar dilakukan oleh calon untuk mendapat dukungan dari masyarakan. Namun hal yang lebih penting adalah menjalankan tugas dan kewajibannya yang telah di amanatkan rakyat dalam pemilihan Umum tahun 2009 yang lalu.Menjalankan tugas yang diamanahkan dengan baik jauh lebih utama.

Perbincanagan tentang DPR yang tidak menjalankan amanahnya dengan baik bukanlah isapan jempol belaka,sudah lama media menyoroti tentang prilaku sebagian dari wakil rakyat yang hanya mendapatkan gaji dan fasilitas dari negara namun kinerja mereka tidak lebih baik.Terbukti akhir-akhir ini anggota DPR banyak  yang bolos saat sidang paripurna.Dari beberapan fraksi yang ada,mayoritas hampir separuh dari anggota tiap fraksi yang bolos alias tidak ikut sidang.

Terlepas dari banyak anggota Dewan yang kata terhormat tersebut melakukan hal yang menciderai kepercayaan rakyat,saya yakin diantara sekian banyak anggota dewan tersebut yang masih baik,masih ada anggota dewan yang memegang teguh amanah dan menjalankan dengan penuh tanggung jawab, masih ada di antara mereka yang tidak mudah menggadaikan idealisme hanya demi uang,dan saya percaya diantara mereka masih ada yang memiliki hati nurani dan keyakinan  bahwa jabatan dan kedudukan tidak hanya  dimintakan pertanguangan jawab di hadapan manusia saja  namun juga Dihadapan Tuhan.

Tugas kita bersama untuk memberikan pendidikan politik kemada Rakyat dalam hal memilih pemimpin, karena tidak semua Rakyat tahu siapa yang pantas mereka pilih yang benar-benar menjadi wakil dari aspirasi mereka.Kebanyakan masyarakat kita masih tergantung pada siapa yang mengajak mereka dan di anjurkan untuk memilih siapa.

Inilah salah satu kelemahan dari sistem demokrasi yang kita jalankan. Mahalnya ongkos pesta demokrasi membuat para politisi dan masyarakat berpikir serba materealis,seolah tidak ada yang lebih berharga dari sebuah materi.Tidak heran jika dalam pemilihan Umum banyak calon yang sembunyi-sembunyi ataupun terang terangan membagikan uang,sembako,baju dan semacamnya untuk mendapatkan suara. Dan akibat dari mvahalnya ongkos Demokrasi tersebut calon yang menang dari hasil “Membeli suara” sebisa mungkin mengembalikan ongkos yang telah dibayarnya dengan Mahal.

1 comment:

  1. 2013 banyak orang mempersepsikan sebagai tahun ular air, dimana elemen api dan air menjadi satu...panas dan dingin menjadi ritme dalam meraih kekuasaan

    ReplyDelete